REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Pemberitaan media dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat diharapkan bisa memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Pandangan itu terungkap dalam acara Saresehan Pemilihan Gubernur Jawa Barat bagi Jurnalis dan Aula Multimedia Learning Center (MLC) Institut Teknologi Telkom, Kamis (29/11), bertema Netralitas Media dalam Pilgub Jabar 2013.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung, Osin Permana , mengatakan, media harus menyampaikan berita yang proporsional dan bertanggung jawab. Tak hanya itu, media diharapkan memberikan pencerahan kepada masyarakat, khususnya di kalangan pemilih pemula, sehingga masyarakat bisa melek politik.
"Media seharusnya bisa menghasilkan berita yang bertanggung jawab, sehingga menghasilkan budaya politik yang sehat,” ujarnya.
Ia juga menilai, peran mahasiswa dalam dunia politik semakin berkurang. Menurut dia animo mahasiswa dalam mendiskusikan politik sekarang rendah.
Padahal mahasiswa memiliki kontribusi yang besar dalam mengarahkan wacana yang lebih berkualitas dalam dunia politik. “Maka pendidikan politik kepada generasi muda harus dilakukan mulai dari tingkat SMP atau SMA. Itu bagian proses pendidikan politik di dunia pendidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Sosialisasi Pilgub Jabar KPU Kabupaten Bandung, Atip Tartiana mengungkapkan, media memiliki fungsi informasi, pendidikan, kritik sosial, dan sebagai arena wacana publik dalam suasana Pemilihan Gubernur Jawa Barat ini.
Dalam mengawal berjalannya pilgub, media diminta bisa memberikan informasi yang dapat diterima masyarakat sesuai dengan asas yang ada. "Media diharapkan bisa independen, proporsional, profesional dan adil dalam pemberitaan," ujarnya.