Kamis 29 Nov 2012 11:20 WIB

Ruhut Tuding Anas Pemicu Serangan NU ke Sutan

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Djibril Muhammad
Ruhut Sitompul
Foto: Republika
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menilai permintaan maaf Ketua Umumnya Anas Urbaningrum disinyalir sebagai pemicu atau biang kerok atas serangan PBNU kepada Sutan Bhatoegana. Sebab, kadernya tersebut telah membantah tidak melakukan penghinaan kepada mantan Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur.

Pasalnya, menurut dia, jika Sutan tidak merasa melakukan penghinaan seperti apa yang dituduhkan Adhie Massardi maka untuk apa Anas meminta maaf. "Ini karena Anas minta maaf. Makannya Sutan jadi diserang," ujar Ruhut pada Republika, Kamis (29/11).

Selain itu, kata Ruhut, Adhie Massardi juga telah melontarkan fitnah kepada Sutan. Menurutnya, Adhie telah membohongi publik atas tudingannya kepada Sutan. "Adhie Masardji ini pintar memplesetkan," tegas Ruhut.

Sementara itu, Sutan sendiri enggan meminta maaf terkait tudingan yang dilontarkan kepada dirinya. Menurut Sutan, dirinya tidak melakukan penghinaan kepada guru bangsa itu.

"Saya tidak merasa salah, karena saya tidak bilang seperti yang diberitakan. Dari pada saya suruh minta maaf lebih baik saya dilaporkan ke polisi. Jangan paksa saya lah. Orang nggak salah ya jangan dipaksa salah," tegas Sutan.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyampaikan permohonan maafnya kepada warga Nahdlatul Ulama (NU), keluarga dan pengagum mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Permintaan maaf ini dilontarkaan Anas terkait polemik pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Sutan Bhatoegana soal Gus Dur. Pernyataan Sutan bahwa Gus Dur lengser dari kursi presiden karena kasus korupsi, memicu kemarahan warga NU. Bahkan kabarnya GP Anshor akan menggelar aksi demo di kantor DPP Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement