Kamis 29 Nov 2012 07:49 WIB

Pengusaha Larang Sapi Jatim Keluar Wilayah

Daging sapi (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging sapi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia (HPMI) Seksi Jagal Sapi Kota Malang, Jawa Timur, meminta pemerintah turun tangan menghentikan distribusi pengiriman sapi dari Jatim ke luar provinsi.

"Sebenarnya stok sapi di Jatim cukup untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat di provinsi ini, bahkan surplus. Namun, karena banyak sapi yang dikirim ke luar Jatim, maka keberadaannya menjadi langka dan berujung pada mahalnya harga sapi, sehingga jagal tidak mampu membeli," tegas Ketua HPMI Kota Malang Abu Hasan, Kamis (29/11).

Abu Hasan berharap pemerintah bergerak cepat untuk mengatasi hal tersebut demi kestabilan harga dan stok sapi di pasaran kembali normal.

Selain upaya menghentikan distribusi pengiriman sapi ke luar Jatim, katanya, pemerintah juga harus mempunyai opsi lain untuk menormalisasi keberadaan daging sapi beserta harganya, misalnya dengan melakukan impor sapi seperti beberapa tahun sebelumnya.

Sementara itu Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kota Malang Yudi Broto menyatakan, pihaknya secara kontinyu memonitor kebijakan Pemprov Jatim dan pemerintah pusat terkait permasalahan stok daging sapi tersebut.

"Kami juga sudah meminta agar pemerintah mengevaluasi kenapa para jagal sapi melakukan mogok selama lima hari, sehingga daging sapi menjadi langka di pasaran dan harganya menjadi melambung hingga mencapai Rp100 ribu/kilogram," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement