REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- PT Dinasty Insan Mandiri, selaku perusahaan yang menyalurkan Sukinih bekerja di Arab Saudi memastikan bahwa tenaga kerja wanita asal Indramayu tertembak oleh senjata laras panjang milik majikannya. Mereka pun meminta majikan Sukinih untuk bertanggung jawab.
Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Dinasty Insan Mandiri, Imam Subali, dalam surat elektronik yang diterima wartawan, Rabu (28/11).
Imam menjelaskan, penembakan tersebut terjadi akibat peluru nyasar yang diarahkan oleh majikan Sukinih, Morei Ali Muhammad Abu Muqoyar. Menurut dia, hal itu diketahuinya setelah mendapatkan laporan, baik dari agen perwakilan di Maktab Al-Zuher Abha maupun keterangan dari majikan Sukinih.
‘’Kami sudah berkali-kali menekankan kepada pihak majikan dan perwakilan agar bertanggung jawab penuh terhadap masalah ini,’’ tegas Imam.
Imam mengungkapkan, telah meminta pemilik agen perwakilan Maktab Al Zuher, Waleed Al Zuher untuk mengobati Sukinih sampai sembuh total. Bahkan, tidak ada sisa cedera maupun cacat sedikitpun.
‘’Kami terus memonitor perkembangan Sukinih,’’ kata Imam.
Imam menambahkan, pihaknya juga meminta Konjen KBRI di Jeddah untuk menekan majikan dan agen perwakilan di Maktab Al-Zuher Abha. Dengan demikian, baik majikan maupun agen perwakilan, dapat melaksanakan tanggung jawabnya tersebut.
Seperti diberitakan, TKI asal Blok Karang Baru RT 06/07 Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Sukinih binti Randeg (34 tahun), menjadi korban penembakan majikannya. Dia ditembak majikannya pada bagian kaki sebelah kanan pada 24 Oktober 2012 lalu sekitar pukul 01.00 dinihari waktu setempat.
Kondisi yang dialami Sukinih itu diketahui oleh suaminya, Warmin, melalui sambungan telefon.
''Di telefon, istri saya bilang ditembak oleh majikannya,'' ujar Warmin.
Warmin pun mengaku tidak mengetahui motif penembakan yang dilakukan terhadap istrinya tersebut. Menurut pengakuan istrinya melalui telepon, majikannya langsung menembakan senjata laras panjang ke arah kakinya.
Sementara itu, saat dihubungi melalui telefon selulernya, Warmin mengaku sedang ke Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta. Dia menyatakan kedatanganny itu untuk meminta keseriusan pemerintah menangani kasus penembakan tersebut.
‘’Hari ini (Rabu) saya ke Kementerian Luar Negeri untuk minta pemerintah membantu memulangkan istri saya,’’ tutur Warmin.