REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN--Anggota Kepolisian Resor Madiun, Jatim, menjaga sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah setempat, guna mengantisipasi aksi borong bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sedang langka di sejumlah daerah lain.
"Penjagaan tersebut dilakukan untuk mencegah adanya aksi borong BBM bersubsidi, khususnya premium dari spekulan yang ingin memanfaatkan kondisi guna mendapat keuntungan. Terlebih saat ini pasokan BBM bersubsidi sedang dibatasi sesuai kebijakan pemerintah," ujar Kepala Urusan Operasi Satuan Sabhara Polres Madiun, Ipda Subandi, Rabu.
Menurut dia, untuk setiap SPBU rata-rata dijaga dua hingga empat orang petugas polisi berseragam dan bersenjata lengkap. Jumlah personel yang ditempatkan tergantung dari besar dan kecilnya SPBU yang dijaga tersebut.
"Sesuai data yang ada di Depot Pertamina setempat, jumlah SPBU yang ada di wilayah Kabupaten Madiun ada 14 unit. SPBU tersebut tersebar di 15 kecamatan," kata Subandi.
Ia menjelaskan, sejauh ini belum ada laporan ataupun temuan tentang penyalahgunaan BBM bersubsidi di wilayah Kabupaten Madiun. Meski demikian, pihaknya tidak ingin kecolongan, apalagi sejumlah daerah saat ini sedang dilanda kelangkaan BBM bersubsidi.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak boros dalam menggunakan BBM bersubsidi. Kesadaran bersama sangat diperlukan dalam hal ini," kata dia.
Penjagaan di SPBU ini akan dilakukan hingga kondisi dan isu kelangkaan BBM bersubsidi yang saat ini sedang marak, mereda.
Sementara, petugas SPBU Nglames yang ada di Jalan Raya Caruban-Madiun, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Eka Sari, mengatakan, saat ini masih belum ada kelangkaan BBM bersubsidi di SPBU-nya. Meski demikian, ia mengakui ada peningkatan konsumsi BBM bersubsidi pada beberapa hari terakhir.
"Permitaan BBM bersubsidi memang meningkat sejak beberapa terakhir, apalagi saat Suran Agung kemarin. Meski meningkat, sejauh ini belum ada kelangkaan," ujar Eka.
Selain itu, para pengecer dan petani yang membeli BBM bersubsidi di SPBU setempat juga masih membeli dengan jumlah normal, sehingga semuanya masih dalama batas wajar