Rabu 28 Nov 2012 17:09 WIB

Polda Jabar Siapkan Personel untuk Pantau SPBU

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
BBM langka (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
BBM langka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG – Kepolisian Daerah Jawa Barat akan menyiapkan pasukan untuk ditempatkan di sejumlah SPBU. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi wacana Gerakan Hari Tanpa BBM Bersubsidi dan kelangkaan BBM yang dikhawatirkan menimbulkan gejolak di masyarakat.

Pasukan yang disiapkan sudah mulai diturunkan untuk memantau kondisi SPBU, terutama di lokasi-lokasi yang rawan kelangkaan.

Kepala Polisi Daerah Jawa Barat, Brigadir Jendral Tubagus Anis Angkawijaya mengatakan,  polisi sudah mulai memantau dan menjaga SPBU sejak Selasa (28/11). Intelijen yang diturunkan juga turut memonitor keberadaan SPBU yang rawan kelangkaan.

“Mulai hari ini sudah diturunkan intelejen untuk monitoring, nanti hasilnya akan dilaporkan, baru setelah itu diturunkan pasukan yang berpakaian dinas,” ungkapnya usai meresmikan Gedung Sabilulungan di Mako Polres Kabupaten Bandung, Rabu (28/11).

Setiap SPBU yang dinilai rawan akan dijaga oleh dua personil polisi. Penjataan itu dilakukan untuk mengantisipasi situasi yang tidak diinginkan, karena ada kekhawatiran dari masyarakat terkait kelangkaan BBM termasuk di Jawa Barat.

“Polisi itu kan sahabat rakyat, jadi kami akan berusaha menjaga dan menghadirkan situasi yang aman bagi masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, aparat kepolisian juga akan disiapkan untuk mengantisipasi adanya penimbunan BBM. Menurut Anis, sesuai dengan peraturan, pembelian BBM lebih dari 200 liter tidak diperbolehkan.

Oleh karena itu pihaknya akan mengamankan jika ditemukan adanya pembelian lebih dari jumlah tersebut. Sementara ini, sudah ada laporan adanya penimbunan BBM. “Selama ini, ada satu atau dua informasi penimbunan BBM, tapi itu di daerah Piangan. Kalau ada informasi penimbunan boleh disampaikan ke saya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement