REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor DPP Partai Demokrat kembali diguncang demo. Pergerakan Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menuntut elite partai Sutan Bathoegana meminta maaf karena telah memfitnah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Ini adalah kali kedua Kantor DPP Partai Demokrat diguncang demo. Sehari sebelumnya, Gerakan Pemuda Ansor juga menyuarakan tuntutan yang sama. "Dimana-dimana sumbernya bencana, sumbernya bencana Sutan Bathoegana," seru puluhan anggota PMII yang dinyanyikan dengan nada lagu 'Potong Bebek Angsa', di depan Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Sebagai anak ideologis mantan Presiden keempat RI itu, PMII mengaku sakit hati atas tudingan Sutan yang menyebut Gus Dur lengser karena terlibat skandal korupsi 'Buloggate' dan 'Bruneigate'.
Pernyataan Sutan itu dilontarkan dalam Dialog Kenegaraan DPD bertema 'Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat?', 21 November. "Tuduhan Sutan sudah lama di SP3-kan Kejaksaan Agung, karena Gus Dur tidak pernah terbukti atas skandal itu. Sutan harus klarifikasi pernyataannya," kata Ketua Umum PB PMII, Addin Jauharudin, Rabu (28/11).
Karena itu, mereka meminta agar Sutan sesegera mungkin meminta maaf secara terbuka kepada keluarga Gus
Dur, dan keluarga besar Nahdatul Ulama (NU). Jika tidak dipenuhi, PB PMII akan menggerakkan 250 PB PMII
di seluruh Indonesia untuk memboikot Partai Demokrat.