REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Demokrat Saidi Butar-Butar memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR hari ini tepat pukul 10.00 WIB.
Anggota Komisi XI DPR ini mengaku sakit hati atas tudingan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menuduh dirinya sebagai salah satu peminta upeti pada pihak BUMN.
"Saya sakit hati atas tudingan ini," ujarnya di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (28/11).
Ia mengaku tidak pernah meminta upeti atau melakukan pemerasan. Saidi mengaku masih baru menjadi anggota Komisi XI, yakni terhitung Juni 2012 lalu.
"Nggak ada. Saya baru di komisi XI," tambahnya.
Saidi juga mengaku tidak mengetahui perihal pertemuan tertanggal 1 Oktober 2012. Ia menegaskan tidak hadir pada pertemuan tersebut.
Dia juga mengaku tidak pernah melakukan pertemuan lanjutan diluar agenda Komisi. "Saya jelaskan tidak tahu apa-apa. Saya benar-benar tidak tahu. Makanya saya sudah malu di dapil, malu sama cucu dan anak. Di situ kan cuma beberapa orang. Saya kaget nggak tahu apa-apa,"jelas Saidi.
Namun, dirinya mengaku belum memikirkan langkah hukum untuk melaporkan mantan Dirut PLN tersebut. Said mengaku akan membicarakannya terlebih dahulu dengan fraksinya.
"Iya. Kita lihatlah. Mungkin," ungkap Saidi.
Seperti diketahui, Badan Kehormatan (BK) DPR hari ini memanggil anggota DPR komisi XI Sumaryoto untuk dikonfrontasi dengan Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo. Namun, tak hanya itu, BK juga akan memanggil empat anggota DPR lain untuk dimintai keterangan.
"Hari ini pemanggilan empat orang. Linda Megawati, Saidi Butar-butar, Muhammad Hatta, dan I Gusti Agung Ray Wijaya," kata Wakil Ketua BK Abdul Wahab Dalimunten.