REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON---Komandan Rayon Militer (Danramil) Tomohon Kapten Kaveleri Ahmad Nurdin, mengatakan aktivitas kegempaan Gunung Lokon terus meningkat hingga mencapai 152 kali. "Masih terjadi peningkatan aktivitas," kata Danramil di Tomohon, Selasa.

Dia mengatakan, rekaman kegempaan yang terjadi hingga saat ini yaitu satu kali gempa tektonik jauh, 64 kali gempa vulkanik dalam, 88 kali gempa vulkanik dangkal, serta 21 kali gempa embusan.

Selain itu, kata dia, masih terekam tremor vulkanik dengan amplitudo 1,5 hingga tujuh milimeter, dan didominasi tiga milimeter. "Hingga kini status Gunung Lokon masih siaga level tiga. Tidak terjadi peningkatan status. Sementara itu untuk aktivitas warga masih normal dan kondusif. Warga kami harapkan tetap bersiaga," kata dia.

Di sisi lain ditambahkan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Bandung di Kakaskasen, Farid Ruskanda Bina mengatakan, setelah terjadi peningkatan aktivitas sejak pukul 12.30 WITA, beberapa jam kemudian terjadi letusan debu vulkanik.

Ketinggian debu, kata dia, setinggi 300 meter dan diperkirakan jatuh ke sekitar perkebunan yang berada tak jauh dari kawah.

Meski terjadi letusan, kata Farid, namun peningkatan kegempaan vulkanik masih terekam dan terus berlangsung. "Kami berharap warga mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan yaitu dua koma lima kilometer dari kawah Tompaluan. Hal ini penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Gunung Lokon Senin (26/11) pukul 11.17 WITA dan 11.18 WITA meletus dan mengeluarkan material debu vulkanik setinggi 2.500 meter. Letusan ini adalah rangkaian letusan yang terjadi setelah peningkatan status sejak Juli 2011 lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika