Selasa 27 Nov 2012 20:17 WIB

Stasiun Bogor Menjelma Jadi 'Kawasan Cagar Budaya'

Penumpang menunggu kereta di Stasiun Bogor (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/MUSIRON
Penumpang menunggu kereta di Stasiun Bogor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Suasana Stasiun Besar Bogor kini seperti kawasan cagar budaya. Suasananya lengang dari kegiatan penumpang menyusul aktivitas perjalanan dihentikan sementara akibat amblasnya rel kereta antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bojonggede.

Stasiun yang biasanya selalu bising dan ramai penumpang itu berubah menjadi lengang dan sunyi penumpang. Enam peronnya dihiasi kereta yang diparkir.

''Ya, suasana di stasiun sepi-sepi saja seperti ini. Stasiun Bogor saat ini seperti stasiun heritage (cagar budaya) karena sepi tidak ada penumpang," kata Wakil Kepala Stasiun Besar Bogor, Enjang Syarif Budiman, kepada Antara.

Stasiun yang dibangun pada 1881 ini hanya memperlihatkan aktifitas para pegawai kereta api. Mereka menjalankan tugasnya seperti biasa. Mereka bertugas dari jam 05.00 WIB hingga 22.00 WIB dengan sistem dua shift.

Ada juga petugas yang memanfaatkan situasi tersebut untuk memandikan kereta yang terparkir di peron dua. Kereta disiram dengan air. Bagian luarnya digosok dengan bros penggosok seperti sapu.

Suasana Stasiun Bogor seperti stasiun penyimpanan kereta. Ada KRD Bumi Geulis yang terpakir di peron satu. Di peron empat, ada kereta ekonomi yang tidak berpenumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement