Rabu 28 Nov 2012 03:30 WIB

'Sutan tak Cukup Minta Maaf Lewat Anas'

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hafidz Muftisany
Sutan Bhatoegana
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Sutan Bhatoegana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pernyataan kontroversial Sutan Bhatoegana mengenai KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terus menuai kecaman. Apalagi petinggi Partai Demokrat itu belum mau minta maaf secara terbuka.

 

Mantan Asisten Pribadi Gus Dur, Bambang Susanto, menyatakan pernyataan Sutan Bhatoegana jelas-jelas telah menyakiti perasaan warga NU, kader Partai Kebangkitan Bangsa, serta rakyat Indonesia pada umumnya.

 

“Karena Gus Dur sudah jadi jimat NU dan bapak bangsa. Pernyataan Sutan sangat menyayat hati,” tegas pria yang kini menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP PKB itu, Selasa (27/11).

 

Untuk itu, dia mendesak Sutan Bhatoegana berani datang ke Kantor PBNU guna memberikan klarifikasi atas ucapannya kala menjadi pembicara dalam Dialog Kenegaraan DPD RI bertema "Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat?" di lobi Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta pada Ahad (21/11) lalu. Sebab dalam berbagai kesempatan Sutan menyebut dirinya hanya diadu domba dengan nahdliyin.

 

“Sutan harus datang ke PBNU guna mengklarifikasi dan minta maaf secara terbuka kepada nahdliyin dan rakyat Indonesia. Permintaan maaf lewat Anas Urbaningrum dan langsung ke keluarga saja tidak cukup,” tegas Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement