Selasa 27 Nov 2012 18:30 WIB

Ansor: Sutan Jangan 'Lempar Batu Sembunyi Tangan'

Sutan Bhatoegana
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Sutan Bhatoegana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang protes terus menggelinding kepada Partai Demokrat. Protes dan kecaman itu bermuara kepada Sutan Bhatoegana yang menuding Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur terlibat skandal korupsi.

Sekretaris GP Ansor wilayah DKI Jakarta, Abdul Azis menilai pernyataan Sutan bagaikan pengalihan isu atas permasalahan-permasalahan yang saat ini sedang dialami Demokrat. "Jangan lempar batu sembunyi tangan, yang korupsi siapa," kata dia kepada wartawan, Selasa (27/11).

GP Ansor meminta Sutan secara pribadi meminta maaf secara resmi dalam waktu 2x24 jam, kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya NU. Permintaan maaf tidak cukup hanya kepada keluarga Gus Dur. Soalnya, persoalannya bukan hanya karena nama besar Gus Dur, namun karena sosok Gus Dur yang telah berjuang membawa pluralisme bagi bangsa dan negara.

"Kalau Sutan tidak mau meminta maaf, maka kita akan menyuruh seluruh anggota Ansor untuk tidak memilih Partai Demokrat di 2014," ujar Azis mengancam.

Meski Demokrat lewat Ketua Umum, Anas Urbaningrum sudah menyatakan permintaan maaf, tapi GP Ansor menilai masih kurang. "Tidak ada hubungan dengan Anas. Ini pernyataan Sutan, sehingga dia yang harus meminta maaf," kata dia.

Puluhan massa GP Ansor dan Banser mendatangi Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Kramat VII, Jakarta, Selasa (27/11) siang. Menurut GP Ansor dan Banser, permintaan maaf tidak cukup menyembuhkan hati pendukung Gus Dur yang terlanjur terluka. (baca: GP Ansor: Pecat Sutan Bathoegana!).

Dalam demonstrasi tersebut, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa yang ingin masuk hingga lobi DPP Partai Demokrat dengan kepolisian yang berjaga-jaga. Namun kericuhan berhasil dihindari. Dalam aksinya massa berorasi dan meneriakkan shalawat, serta melakukan aksi merobek-robek foto Sutan Bhatoegana.

Sebelumnya dalam Dialog Kenegaraan DPD bertema 'Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat' pada 21 November 2012 lalu, Sutan kesal ketika Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie Massardi, mengatakan migas nasional menjadi ajang korupsi mafia migas yang dilindungi rezim pemerintahan Presiden SBY.

Mendengar itu, Sutan mengatakan kalau pemerintahan Gus Dur dilengserkan karena terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement