Selasa 27 Nov 2012 16:47 WIB

Masalah Daging Sapi Diduga Didomplengi Importir

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Daging sapi (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melihat indikasi permasalahan langkanya daging sapi di Jatim dan beberapa daerah lain di Indonesia, didomplengi kepentingan para importir sapi.

Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, Maskur mengatakan, saat ini pemprov melalui Disnak Jatim sedang membahas indikasi tersebut dengan pemerintah pusat. "Kami sedang membahas indikasi tersebut," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (27/11).

Indikasi ini menguat setelah demonstrasi Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim berunjuk rasa di depan gedung Gubernur Jatim, Senin lalu. Salah satu tuntutan PPSDS Jatim adalah membuka kembali izin impor sapi ke wilayah Jatim.

Pihak Disnak pun saat ini sedang menyelidiki lebih lanjut keterlibatan para importir ini yang mendomplengi permasalahan langkanya sapi dan daging sapi di pasaran. "Tuntutan itu dengan serta merta telah kita tolak karena sejak awal Pemprov tidak akan mengimpor sapi dan tetap akan mengembangkan peternak lokal," tambah Maskur. 

Pemerintah Jatim, lanjut dia, sejak awal mempersilakan apabila pemerintah nantinya pun memilih kebijakan impor, tapi tidak untuk di Jatim. "Karena kami tidak ingin peternak lokal terimbas dengan impor sapi tersebut," terangnya.

Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Agus Dono pun mencurigai hal yang sama. Ia mengindikasi adanya permainan importir daging sapi bermain di balik gonjang-ganjing sapi kali ini. "Kami meminta Pemprov tetap konsisten mensejahterakan peternak sapi lokal. Ini kesempatan bagi Jatim untuk terus mendorong peternak meningkatkan produksinya,’’tegasnya.

Gubernur Jatim, Soekarwo pun telah menegaskan bahwa pemprov akan tetap memprioritaskan stok sapi provinsi sebelum memenuhi permintaan provinsi lain yang saat ini membutuhkan sapi. Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini tegas menolak impor sapi untuk menutup kelangkaan sapi.

Abu Hasan Ketua Paguyuban Jagal dari Pegirian Surabaya pada pertemuan dengan pemprov Jatim Senin lalu meminta impor sapi segera dilakukan untuk memenuhi kelangkaan sapi. Menurut Abu Hasan, impor sapi sementara adalah satu-satunya solusi cepat yang dapat dilakukan pemprov Jatim mengatasi kelangkaan stok sapi dan daging di pasaran.

Namun pemprov tidak mengabulkan tuntutan tersebut. Hal itu dianggap karena keputusan impor itu bukanlah pilihan solutif bagi keberlangsungan peternak sapi lokal. "Untuk masalah impor, pemprov belum bisa menyetujui, karena Jatim memiliki prioritas mensejahterakan peternak lokal. Kalau mau impor di daerah lain saja jangan di Jatim," ujar Pakde Karwo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement