REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sejumlah mantan penyidik KPK mengadu ke Komisi III DPR. Dalam pengakuannya, mereka mengatakan ada perbedaan perlakuan, bahkan beberapa diantaranya dinilai sebagai anak emas KPK.
Namun, Ketua KPK, Abraham Samad membantah hal tersebut. “Tidak ada (anak emas). Semua sama, semua anak emas. Enggak ada anak perak. Semua itu anak emas saya,” katanya saat ditemui di Istana Negara, Selasa (27/11).
Menurut dia, keluarnya beberapa penyidik KPK untuk kembali ke lembaga sebelumnya tidak ada sangkut pautnya dengan perbedaan perlakuan di internal KPK terhadap mereka. Ia sendiri mengaku tidak tahu dan tidak mengerti alasan pasti para penyidik itu keluar dari KPK.
“Alasannya saya gak tahu, saya gak ngerti. Itu kan pribadi masing-masing,” katanya. Meski ditinggal sejumlah penyidik, Abraham menegaskan KPK akan tetap bekerja secara professional tanpa terpengaruh dengan pengunduran diri ataupun curhat mantan para penyidik ke DPR.
Sebelumnya, mantan penyidik KPK dari Polri dan dari Kejaksaan Agung curhat ke Komisi III DPR. Mantan penyidik KPK dari Polri menyatakan ada perlakuan diskriminasi terhadap mereka selama bertugas di lembaga antikorupsi itu.
Dalam pertemuan pekan lalu itu, mereka banyak mengeluhkan soal pimpinan KPK, antara lain adanya perbedaan pendapat tentang berbagai kasus dan favoritisme terhadap penyidik yang dianggap dekat dengan pimpinan KPK.
Pekan ini, Komisi III kembali mengundang mantan jaksa penuntut KPK yang sudah kembali ke Kejaksaan. Kedua pertemuan itu semuanya digelar secara tertutup dan tidak bisa diliput oleh media massa.