Senin 26 Nov 2012 23:11 WIB

Sarana Transportasi Picu Kelangkaan Daging Sapi

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah kelangkaan daging sapi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) akibat minimnya sarana transportasi pada proses pengiriman sapi.

"Kelangkaan daging sapi di Jabodetabek disebabkan masalah distribusi dari wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, stok sapi di NTB mencapai 1.000 ekor, namun pemerintah belum mempunyai alat transportasi yang dapat mengangkut sapi dalam jumlah yang besar," kata Deputy Chief Statistican For Production Statistics Badan Pusat Statistik (BPS), Adi Lumaksono, di Jakarta, Senin.

Kapal yang dimiliki TNI, menurut Adi, maksimum hanya mampu mengangkut 100 ekor sapi dan membutuhkan biaya yang besar.

"Jika pengiriman sapi dilakukan dari NTB, membutuhkan biaya lebih dari Rp10 juta. Hal tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar," paparnya.

Sedangkan peternak sapi di Jawa Barat, lanjut Adi, tidak mau menjual sapi sehingga harga daging di pasar Jabodetabek terus melambung.

"Sebenarnya, peternak sapi bakalan di Jawa Barat bisa memasok 1.000 sapi per hari, namun mereka tidak mampu untuk membeli lagi sapi bakalan karena harganya sangat tinggi," ujarnya.

Adi berharap pemerintah dapat meningkatkan program impor sapi dari Australia dengan bibit yang unggul.

"Sampai saat ini, impor sapi dari Australia dengan bibit yang memiliki kualitas tinggi masih belum terlaksana. Jika pemerintah memberikan bantuan bibit sapi dari Australia kepada peternak, maka pasokan daging sapi bisa dipenuhi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement