REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Ahad (25/11) berperan sebagai pencari dana untuk membiayai kegiatan teror yang mereka lakukan. Tiga teroris tersebut berinisial FR, SN dan MR.
"Mereka mencari dana untuk kegiatan mereka atau fa'I dengan melakukan pencurian motor," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius, Senin (26/11).
Ia menegaskan kepolisian masih mencari tahu jaringan ketiga teroris tersebut. Namun, diduga kuat mereka merupakan bagian dari jaringan yang kerap melakukan teror di Poso.
Salah satu dari teroris, M, adalah mantan narapidana terorisme. Namun Suhardi membantah SN yang ditangkap adalah Santoso.
Bersama mereka, polisi mengamankan buku-buku jihad, senjata api rakitan, puluhan sepeda motor dan lima butir peluru. "Jadi kita masih kembangkan jaringannya. Mudah-mudahan jaringannya bisa kita ungkap," katanya.
Ketiga orang itu ditangkap sekitar pukul 03.00 WITA.
Untuk mengantisipasi aksi-aksi terorisme di Sulawesi Tengah, aparat keamanan mengintensifkan razia di berbagai daerah.
Akhir pekan lalu, rumah dinas Kapolsek Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso Iptu Taruklabi diberondong empat tembakan oleh orang tak dikenal. Hingga saat ini, polisi masih mencari pelaku.