REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kelangkaan BBM yang kembali terulang di beberapa daerah mendapat perhatian Menko Perekonomian, Hatta Rajasa. Usai menghadiri pembukaan Muktamar XVIII Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM), Senin (26/11), Hatta meminta pemerintah daerah memperhatikan distribusi BBM bersubsidi.
“Saya minta Pemda juga menjaga [stok BBM] jangan sampai ada penyimpangan. Pemerintah meminta kepada pemda-pemda untuk membantu mengawasi penyaluran BBM bersubsidi,” katanya.
Hatta menegaskan PT Pertamina akan tetap menyalurkan BBM bersubsidi sesuai kuota yang ditetapkan untuk setiap daerah di Indonesia. “Masyarakat jangan panik karena kuota yang ada tidak akan dikurangi. Dijelaskannya, kelangkaan BBM yang terjadi akhir-akhir ini bukan karena mengurangi sama sekali kuota yang ada.
“Pertamina tetap memberikan dan menyalurkan sesuai kuota yang diberikan. Oleh karena itu, pengawasan itu perlu agar jangan sampai terjadi penyimpangan yang mengakibatkan kelangkaan,” ujarnya.
Untuk daerah-daerah yang mengalamai kelangkaan BBM seperti di Kalimantan, akan terus disuplai oleh pemerintah. Menurut Hatta, “Saya sudah berbicara dengan Pertamina, BBM akan terus disuplai ke sana. Apalagi setelah ada penambahan kuota oleh DPR.”
Kelangkaan BBM, khususnya jenis solar juga terjadi di Palembang, setelah sebelumnya kelangkaan terjadi di beberapa daerah kabupaten di Sumatra Selatan. Di Palembang banyak SPBU memasang pasang pengumuman di depan jalan masuknya dengan tulisan “Solar Habis” atau “Biosolar Habis.”
Sementara itu, berdasarkan data Pertamina pemasaran Sumatera bagian Selatan, BUMN tersebut masih melakukan penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU di di Sumsel.Kebutuhan BBM jenis premium di wilayah Sumbagsel rata-rata pada hari normal mencapai 7.223 kilo liter (KL). Adapun untuk BBM jenis solar sebanyak 5.099 KL.