Senin 26 Nov 2012 16:33 WIB

Kepala BKPM: Tak Ada Investor yang Hengkang

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri
Foto: Antara
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri mengatakan hingga saat ini tidak ada investor asing yang hengkang ke luar negeri akibat sejumlah aksi demonstrasi buruh yang berlangsung akhir-akhir.

"Tidak, nervous dalam arti kata kalau demo dibarengi dengan sweeping, isunya hanya itu saja. Kalau soal mengenai demonya sendiri tidak apa-apa," katanya di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin.

"Ini saya ngomong yang di BKPM, perusahaan asing sebagian besar upah lebih besar dari UMP. Ini yang kena justru untuk perusahaan lokal, kecil dan domestik jadi ini yang menjadi isu. Selama itu dilakukan tidak melanggar hukum tidak jadi masalah," katanya.

Meski demikian, terkait pabrik Bata yang menghentikan produksi, ia mengatakan apa yang dilakukan pabrik itu adalah "temporary closed".

"Saya kira mereka tidak pernah bilang meninggalkan Indonesia, saya ngomong sama CEO nya, mereka tidak pernah bilang meninggalkan Indonesia yang mereka lakukan temporary closed karena perusahaan terus diganggu demonstrasi," katanya.

Ia menambahkan, aksi demonstrasi tidak melanggar hukum namun bila buruh yang bekerja di pabrik dipaksa untuk ikut aksi demonstrasi lalu diancam bila tidak ikut aksi maka tentu akan menganggu proses produksi.

"Sampai hari ini saya belum terima satu surat pun di kantor saya yang berhenti atau keluar, tetapi yang temporary closed diganggu buruh tidak bisa kerja ya dia tutup dulu," katanya.

Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan hingga saat ini pemerintah masih membahas apakah akan ada insentif bagi kalangan usaha menyusul isu UMP dan juga aksi demonstrasi yang marak berlangsung akhir-akhir ini.

"Kita tidak bicara insentif. Kita bicara harmonisasi antara stakeholder yang ada. Tapi baru akan dibahas besok ya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement