Ahad 25 Nov 2012 20:55 WIB

Kerugian Banjir Cilacap Mencapai Rp 2 Miliar

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Chairul Akhmad
Bencana banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bencana banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP – Banjir yang melanda sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Cilacap, sudah berangsur-angsur urut.

Meski curah hujan masih terjadi, namun intensitasnya sudah tidak tetlalu tinggi.

Dari sembilan kecamatan yang sebagian wilayahnya dilanda banjir, kini hanya tinggal beberapa desa di dua kecamatan yang masih tergenang air. Yakni, di wilayah Kecamatan Sidareja dan Kedungreja.

''Hanya tinggal beberapa desa di dua kecamatan itu yang masih tergenang air,'' jelas Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wasi Aryadi, Ahad (25/11).

Namun dia menuturkan, untuk beberapa desa di Kecamatan Sidareja, ketinggian genangan air masih cukup tinggi. Antara lain, seperti di Desa Gunungreja yang ketinggian airnya masih mencapai sekitar satu meter. ''Sebagian warga di desa ini, terpaksa masih di pengungsian karena genangan air masih cukup tinggi,'' katanya.

Untuk itu, pihaknya masih mengoperasikan posko kesehatan dan dapur umum untuk melayani para pengungsi. Warga di desa itu, umumnya mengungsi ke pendopo Kecamatan Sidareja.

Sementara mengenai total kerugian akibat banjir, Wasi memperkirakan mencapai sekitar Rp 2 miliar. Kerugian tersebut, tidak hanya disebabkan oleh bencana banjir saja yang merendam banyak areal sawah yang sebenarnya sudah hampir mendekati masa panen, tapi karena ada beberapa rumah warga yang rusak akibat tertimpa tanah longsor.

Wasi mengungkapkan, akibat hujan deras yang terjadi Kamis (22/11) hingga malam, bencana banjir dan longsir telah melanda cukup banyak desa di sembilan kecamatan. Antara lain, desa yang berada di wilayah Kecamatan Majenang, Sidareja, Wanareja, Bantarsari, Gandrungmangu, Cipari, Kedungreja, Dayeuhluhur, dan Kawunganten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement