Ahad 25 Nov 2012 19:48 WIB

Pertamina Hentikan Penjatahan BBM

Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---PT Pertamina (Persero) menghentikan kebijakan penjatahan penyaluran BBM bersubsidi yang telah dilakukan sejak 19 November 2012, menyusul terjadinya kerawanan sosial di sejumlah daerah akibat penerapan kebijakan tersebut.

Juru Bicara Pertamina, Ali Mundakir di Jakarta, Ahad mengatakan, penghentian penjatahan dilakukan sampai ada arahan pemerintah selanjutnya. "Per hari ini, kami stop pengendalian pasokan BBM yang sudah berjalan sejak 19 November 2012 sambil menunggu arahan dari pemerintah selanjutnya," katanya.

Kebijakan pengendalian dilakukan Pertamina menindaklanjuti amanat pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Sesuai surat BPH Migas tertanggal 7 November 2012 tentang Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012, maka pendistribusian BBM bersubsidi dilakukan sesuai sisa kuota dibagi jumlah hari tersisa hingga akhir 2012.

Pertamina mulai menjalankan penjatahan BBM subsidi sejak 19 November 2012. Kebijakan tersebut terpaksa dilakukan menyusul potensi kelebihan konsumsi dari kuota APBN Perubahan 2012 sebesar 44,04 juta kiloliter.

Namun, akibat penerapan kebijakan itu, muncul keresahan di masyarakat di berbagai daerah. Meski demikian, lanjut Ali, Pertamina tetap akan mengupayakan kuota tidak terlampaui melalui pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran. "Kami bekerja sama dengan aparat untuk memastikan penyaluran dapat berjalan lancar," katanya.

Di sisi lain, Pertamina meminta kesadaran masyarakat berhemat BBM dan memanfaatkan BBM nonsubsidi. "Catatan kami, penggunaan BBM nonsubsidi telah mulai tumbuh dalam enam bulan terakhir," ujat Ali.

APBN Perubahan 2012 menetapkan kuota BBM 44,04 juta kiloliter dengan 43,9 juta kiloliter di antaranya yang terdiri dari 27,8 juta kiloliter premium, 14,9 juta kiloliter solar, dan 1,2 juta kiloliter minyak tanah disalurkan Pertamina.

Per 20 November 2012, Pertamina mencatat realisasi penyaluran BBM bersubsidi mencapai 39,7 juta kiloliter yang terdiri dari 24,9 juta kiloliter premium, 13,7 juta kiloliter solar, dan 1,1 juta kiloliter minyak tanah.

Dari data itu, konsumsi premium berlebih terhadap kuota bulan berjalan sekitar satu persen dan empat persen untuk solar.

Pertamina memperkirakan masih ada potensi kelebihan kuota BBM subsidi yang ditetapkan APBN Perubahan sebesar 44,04 juta kiloliter sampai akhir 2012.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement