Sabtu 24 Nov 2012 15:04 WIB

Senin, BK DPR Panggil Tiga Mantan Dirut BUMN

Rep: aghia khumaesi/ Red: Taufik Rachman
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR M Prakosa
Foto: Antara
Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR M Prakosa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Badan Kehormatan (BK) DPR akan melakukan pemanggilan pada mantan Dirut PT Merpati, mantan Dirut PT PAL dan mantan Dirut PT Garam pada Senin (26/11).

Pemanggilan tersebut dilakukan untuk penambahan keterangan terkait pemeriksaan oknum DPR 'pemeras' BUMN yang dilaporkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.  "Senin besok, kami akan panggil mantan Dirut PT Merpati, PT PAL dan PT Garam,"ujar Ketua BK M. Prakosa pada Republika, Sabtu (24/11).

Pasalnya kata dia, dari keterangan ketiga Dirut yang dipanggil kemarin terungkap adanya pembicaraan antara oknum DPR dengan Dirut BUMN sebelumnya. Guna mengumpulkan bukti selengkapnya diperlukan pemanggilan terhadap ketiga Dirut lama BUMN tersebut.

"Berdasarkan Dirut baru, ada pembicaraan yang dilakukaan antara Dirut lama dengan anggota DPR yang dilaporkan Dahlan,"tambahnya.

Berdasarkan keterangan yang didapat alat kelengkapan dewan tersebut dari oknum DPR ditemukan ketidaksinkronan dan perbedaan substansi dengan Dahlan Iskan maupun ketiga Dirut BUMN mengenai substansi pertemuan pada 1 Oktober 2012 lalu.

Oleh karena itu, pemanggilan ini diperlukan secepat mungkin, agar kebenaran praktik kongkalikong yang mungkin dilakukan oleh beberapa anggota DPR bisa terungkap. "Yang jelas ada perbedaan keterangan terkait substansi penjelasan pertemuan yang dilakukan pada 1 Oktober 2012 lalu,"kata Prakosa.

Selain itu, BK juga akan memanggil Zulkiflimansyah dari fraksi PKS yang sebenarnya dijadwalkan pada Kamis (22/11). Namun, karena sedang berada di luar kota wakil ketua Komisi XI tidak bisa memenuhi panggilan BK.

Zulkiflimansyah dalam laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan diklaim sebagai anggota DPR terpuji karena telah mencegah 'pemerasan' yang dilakukan rekannya.

"Hari Senin akan panggil zulkiflimansyah yang hari ini tidak bisa hadir,"kata politisi PDIP ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement