Jumat 23 Nov 2012 21:06 WIB

'Kebutuhan Daging Sapi Hingga Akhir 2012 Bisa Dipenuhi Sapi Lokal'

Rep: Muhammad Iqbal / Red: Djibril Muhammad
Daging sapi (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengklaim kebutuhan daging sapi hingga akhir 2012 dapat dipenuhi sapi lokal.  Oleh karena itu, Suswono kembali menegaskan tidak akan membuka keran impor daging sapi menjelang akhir tahun ini.

Suswono menjelaskan, para perusahaan penggemukkan sapi (feedloter) telah siap melepas 17 ribu ekor sapi dari total stok 130 ribu ekor sapi. Sapi-sapi itu kemudian akan dipotong demi memenuhi kebutuhan di Jabodetabek.  

Angka tersebut dapat menutupi kebutuhan masyarakat dalam waktu 17 hari ke depan, dengan estimasi seribu ekor per hari yang dipotong. Jumlah tersebut, belum termasuk tambahan sebanyak lima ribu ekor dari Nusa Tenggara Barat yang akan segera didatangkan. 

"Jadi, dengan di-cover feedloter dan sapi lokal bisa memenuhi sampai akhir tahun ini," tutur Suswono dalam temu pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jum'at (23/11).

Suswono mengaku menanti komitmen dari feedloter seperti yang dipaparkan di atas. Apalagi, sebagian besar feedloter berada di sekitar Jakarta dengan lokasi terjauh berada di Banten dan Lampung sehingga sewaktu-waktu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Jabodetabek. 

Kapan daging sapi hasil pemotongan itu tiba di tangan konsumen Suswono menyebut tiap hari (pascakomitmen feedloter), akan ada pemotongan dan suplai ke tangan konsumen. "Sekarang sudah mulai dipotong," kata Suswono.  

Intinya, para pengusaha feedloter ingin segera menyelesaikan kesulitan yang mendera masyarakat. Terkait harga daging sapi yang masih tinggi, Suswono mengimbau kepada masyarakat agar mengganti konsumsi daging sapi dengan daging lainnya.  

Terlebih, daging sapi memiliki substitusi dalam bentuk daging ayam, daging ikan dan lain sebagainya. "Masih ada pilihan yang jauh lebih murah dibanding sapi," ujar Suswono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement