Jumat 23 Nov 2012 12:31 WIB

Terkait Longsor di Cilebut, Cipakancilan akan Dikeruk

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dewi Mardiani
   Sejumlah warga menyaksikan rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Antara/Jafkhairi)
Sejumlah warga menyaksikan rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Antara/Jafkhairi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sungai Cipakancilan akan dikeruk atau diperdalam. Pengerukan itu akan dilakukan, karena sungai ini disinyalir menjadi penyebab rapuhnya konstruksi tanah hingga menyebabkan longsor dan amblesnya rel kereta di Cilebut Timur, Bogor, Rabu (21/11) sore.

"Sungai itu perlu direservasi dan akan masuk proyek jangka panjang," ujar Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat di lokasi kejadian, Jumat (23/11). Ia menambahkan, akan dilakukan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya longsor, seperti penanaman pohon kembali, penguatan kontsruksi tanah, dan pendalaman sungai yang merupakan anak dari sungai Cisadane ini.

"Nanti dilakukan pengkajian tentang sungainya, insya Allah tahun 2013 bisa dianggarkan," ujar dia. Program ini, tambah Aher, merupakan program berkelanjutan tidak hanya untuk masa-masa sekarang.

Taufik Hidayat, Kepada Desa Cilebut Timur, mengatakan sungai yang biasa disebut Kali Baru itu memang sudah seharusnya diperdalam. "Karena setiap hujan selalu terjadi banjir dan kemungkinan rembesan airnya masuk tanah hingga membuat tanah ambles," kata dia.

Meskipun sering dilakukan kerja bakti untuk meminimalisir banjir, tetap belum cukup. "Perlu diperdalam dan ditinggikan pinggiran sungainya," ujar Taufik.

Ia menceritakan, dulu sungai ini sangat lebar dan dalam, namun dalam 10 tahun terakhir kedalamannya tidak lebih dari satu meter. "Dulu lebar sungai sekitar 17 meter sekarang hanya 4 meter, kedalamannya dulu 1,5 meter," kata dia. Menyusutan aliran sungai ini terjadi karena aktivitas masyarakat yang membangun perumahan dan lain-lain.

Pantauan di lapangan, pinggiran sungai tampak dipenuhi sampah-sampah dengan air sungai yang keruh masih mengalir berwarna coklat. Sungai ini berada di pemukiman padat penduduk di pinggir Jalan Raya Bojong Gede, Cilebut Timur. Jalan menuju Bojong Gede ini pun sempit dengan lebar sekitar empat meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement