Jumat 23 Nov 2012 11:25 WIB

Stok Aman, Harga Daging di Semarang Stabil

Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa (20/12). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Stok sapi di Kota Semarang saat ini aman dan harga daging sapi stabil berkisar Rp70 ribu per kilogram sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Stok sapi ada sekitar 100 ekor dan itu dalam kondisi aman," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kota Semarang Sutrisno Jatmiko di Semarang, Jumat.

Untuk harga daging sapi Rp 70 ribu per kilogram, kata Sutrisno, merupakan harga setelah terjadi kenaikan Rp 5.000 per kilogram dan dibandingkan dengan daerah lain harga tersebut termasuk rendah.

Ia mengakui di sejumlah daerah harga daging sapi mahal karena banyaknya permintaan sapi bukan untuk dipotong, tetapi dikembangbiakkan.

"Banyak yang butuh sapi karena mereka mendapatkan bantuan sosial (bansos) dan programnya adalah penggemukan sapi atau budi daya sapi sehingga ada kesan sapi kosong. Padahal sebenarnya stok sapi ada," katanya.

Terkait dengan Kota Semarang menjadi salah satu daerah pemasok daging sapi ke Jakarta sangat representatif karena Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Penggaron dilengkapi peralatan dengan kapasitas pemotongan bisa mencapai 100 ekor per hari, tetapi sampai saat ini baru 50 hingga 60 ekor per hari.

Untuk dapat menyuplai daging ke Jakarta, Kota Semarang juga memiliki peta kantong sapi sehingga kebutuhan selalu terpenuhi.

"Pada bulan Ramadhan, Dinas Pertanian Kota Semarang telah memfasilitasi sejumlah pedagang untuk mengirimkan daging ke Jakarta. Ada sekitar delapan ton yang sudah dikirimkan ke Jakarta," katanya.

Akan tetapi pengiriman daging sapi ke Jakarta tersebut hanya berlangsung satu bulan, karena pedagang mengeluhkan pembayaran tidak berlangsung lancar. "Adanya faktor pembayaran yang telat menjadikan pedagang menjadi enggan untuk mengirim lagi daging ke Jakarta," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement