Jumat 23 Nov 2012 10:01 WIB

Aher Usulkan Korban Longsor Cilebut Direlokasi

Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)
Rel KRL jalur Jakarta-Bogor yang anjlok akibat longsor di Desa Babakan Sirna, Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (22/11). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyarankan korban longsor di Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebaiknya direlokasi, mengingat lokasi itu tidak layak lagi untuk dihuni.

"Bagi korban longsor harus ada antisipasi dan perhatian. Rumah-rumah yang rusak akan diberi bantuan, tapi saya menyarankan agar seluruh korban direlokasi," kata Gubernur saat meninjau lokasi longsor di Desa Cilebut Timur, Jumat.

Gubernur mengatakan pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui BPBD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor akan berkerjasama dalam menangani musibah bencana alam yang menyebabkan rubuhnya sejumlah rumah warga di Desa Cilebut Timur.

"Pemerintah Provinsi akan menyediakan anggaran agar perbaikan dan relokasi dapat terlaksana secepatnya. Sementara pemerintah daerah yang akan mencari lokasi untuk memindahkan warga," kata Gubernur.

Gubernur datang meninjau lokasi untuk memastikan upaya mitigasi tim penanggulangan bencana longsor yang merusak rumah dan juga menyebabkan ambrolnya rel kereta api listrik di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede.

Menurut gubernur upaya mitigasi yang dilakukan pihak BPBD Provinsi dan Kabupaten Bogor telah berjalan dengan baik, seluruh korban ditangani secara cepat dan tanggap.

"Tinggal bagaimana proses perbaikan dan relokasi korban bencana dapat segera terealisasi secepatnya," katanya.

Gubernur mengatakan dalam peristiwa tersebut jangan ada sikap saling menyalahkan. Bila dirunut, keberadaan rel lebih dulu dari pemukiman warga.

Oleh karen itu, ia mengimbau warga untuk tidak membangun rumah di lokasi rawan bencana seperti ditepi tebing, bukit ataupun di tepi sungai.

"Yang pasti, ke depannya jangan ada warga yang membangun rumah di lokasi-lokasi rawan. Karena ini sama saja menghantarkan nyawa sendiri," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Cilebut Timur, Taufik Hidayat menyebutkan ada 22 rumah warga yang rusak tertimpa longsoran tanah tebingan rel kereta api. "Rumah yang rusak terdiri dari 18 unit rata dengan tanah, dan lima rumah lainnya rusak sedang," katanya.

Taufik menyebutkan ada 25 kepala keluarga atau 96 jiwa yang diungsikan karena rumahnya rusak tertimbun longsor "Warga ditampung ditiga titik satu di tenda penampungan, satu lagi di musola dan satu lagi di rumah warga," katanya.

sumber : antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement