REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 600 ibu hamil dari 90 Gampong (desa) di seluruh kota Banda Aceh menandatangani ikrar persalinan aman, memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan inisiasi menyusu dini.
"Ikrar ibu hamil ini merupakan komitmen warga kota terumama yang sedang hamil dan menyusui untuk menjalani persalinan dengan aman dan berkomitmen untuk memberikan ASI kepada anaknya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Media Yulizar di Banda Aceh, Kamis (22/11).
Ikrar ibu hamil tersebut ditandatangani di atas kain putih seusai memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48 di Taman Sari Banda Aceh. Selain ibu hamil, Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal dan Ketua PKK Kota Banda Aceh Nurshanty Adnan beserta puluhan kader posyandu juga turut serta membubuhkan tandatangannya.
Media Yulizar mengatakan, kegiatan ikrar ibu hamil dan peringatan HKN tersebut merupakan program kerja USAID bersama IMPACT, LPPM, LSM Konsil, Sepakat, Kippas, Sari Husada, Askes, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dan mitra lainnya.
"Kami terus berupaya menyelenggarakan kesehatan yang bersifat promotif, preventif maupun kuratif sebagai perwujudan tanggung jawab sosial dalam pembangunan kesehatan," katanya.
Menurut dia, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. "Pembangunan kesehatan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja namun semua komponen masyarakat juga harus ikut berperan serta," kata Media Yulizar menambahkan.
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa?aduddin Djamal juga mencanangkan Gerakan untuk Jaminan Persalinan Aman, ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Kota Banda Aceh.
"Kesehatan Ibu dan anak merupakan prioritas pembangunan, Pemerintah terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi. Pemerintah Kota Banda Aceh juga telah mengeluarkan Qanun Nomor 17/2011 tentang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan balita (KIBBLA)," beber Illiza.
Menurut dia, hingga saat ini masih ada yang belum mengetahui manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi baru lahir dan penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). "Ini tugas kita memberikan pemahaman agar lahir generasi yang sehat dimasa yang akan datang," katanya.