Kamis 22 Nov 2012 15:50 WIB

Waspadai Daging Sapi tak Segar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
Daging sapi (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging sapi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Stok daging sapi yang langka beberapa hari ini, membuat para pedagang daging memutar otak agar tetap bisa menjual daging dan mendapatkan uang setiap hari. Beberapa Pedagang mengaku terpaksa menjual kembali daging yang sempat tidak laku sehari sebelumnya, karena sepinya pembeli dan stok daging yang terbatas.

Jamaludin (49 tahun), seorang pedagang daging sapi di pasar Wonokromo Surabaya mengakui, sejak daging sapi mulai langka dan dipatok di angka Rp 80 ribuan per kilogram, pembeli pun semakin berkurang. Berkurangnya pembeli ini, jelas dia, membuat tidak setiap hari daging laku ditambah penurunan omset.

Bahkan, Jamaludin pun mengakui hingga empat hari terakhir beberapa pedagang harus tutup atau menjual daging yang tidak habis kemarin. "Ini daging kemarin, daging baru yang saya beli hanya segini," tunjuknya, Kamis (22/11).

Dikatakannya, para pedagang daging harus rebutan untuk mendapatkan daging di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Bahkan, beberapa pedagang yang tidak kedapatan daging harus mencari ke beberapa RPH di kota Surabaya agar tetap bisa menjual daging segar.

Hal senada disampaikan Muslihah (43 tahun), seorang pedagang daging di pasar Manyar. Sepinya pembeli membuat ia menjual daging kemarin yang kemudian didinginkannya. "Kalau daging yang kemarin dimasukkan kulkas, saya potong kecil-kecil untuk pedagang rawon atau soto," terangnya. Tapi ia mengakui, kualitas daging lamanya masih bagus dan masih layak konsumsi.

Terkait hal itu, Kepala Seksi Pelayanan Keahlian Informasi dan Perizinan Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, Kusdiyarto, meminta warga Surabaya dan Jatim untuk waspada. Karena kelangkaan dan mahalnya daging sapi di pasaran bisa saja menjual daging yang tak laku di kemudian harinya.

"Kita mengimbau pedagang tetap menjual daging yang tetap layak konsumsi, walaupun di beberapa RPH stok sapi potong dan daging memang meminpis," ujarnya. Kusdiyarto pun mengungkapkan, pemerintah dalam hal ini Disnak, tidak akan membiarkan kelangkaan daging sapi ini terus terjadi.

Karenanya, Disnak sudah mengeluarkan surat edaran untuk melarang sapi Jatim untuk sementara keluar provinsi. "Ini salah satu cara mencukupi kebutuhan dalam provinsi dahulu," ujarnya. Di pasaran kota Surabaya, harga daging sapi sudah mencapai Rp 80 ribuan per kilogram dari sebelumnya Rp 70 ribuan per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement