Kamis 22 Nov 2012 15:29 WIB

Waspadai Banjir Lahar Dingin Merapi

Sejumlah pengendara melintasi dam Morangan saat terjadi banjir lahar dingin, di Morangan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Rabu (9/11).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Sejumlah pengendara melintasi dam Morangan saat terjadi banjir lahar dingin, di Morangan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Rabu (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta mengimbau masyarakat di daerah itu mewaspadai banjir lahar dingin dari puncak Gunung Merapi pada pertengahan Desember 2012.

"Pada pertengahan Desember ada potensi banjir lahar dingin dari puncak Merapi," kata Staf Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa di Yogyakarta, Kamis.

Sigit mengatakan potensi tersebut disebabkan pada pertengahan Desember itu curah hujan di Yogyakarta mulai tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Pada Desember sudah mulai ada pembentukan awan `cumulonimbus` yang membawa uap air cukup banyak," katanya.

Banjir lahar dingin yang pernah terjadi di Yogyakarta pada 2010, lanjut dia, juga diakibatkan oleh tingginya curah hujan.

"Masyarakat Yogyakarta perlu belajar dari pengalaman yang terjadi pada 2010," katanya.

Sementara itu, BMKG Yogyakarta memperkirakan puncak curah hujan di Yogyakarta terjadi pada Februari 2013.

"Puncak curah hujan memang masih jauh namun pertengahan Desember sudah harus diantisipasi," katanya.

Dia menjelaskan untuk potensi angin kencang atau puting beliung di Yogyakarta sudah menurun karena suhu permukaan bumi mulai rendah akibat mendung yang hampir setiap hari terjadi di Yogyakarta.

"Untuk curah hujan pada November, masih masuk kategori transisi karena dipicu adanya pengaruh fenomena "Elnino" atau kondisi abnormal iklim di Samudra Pasifik yang diperkirakan berakhir pada Desember," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement