REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial akan merealisasikan hadirnya kampung siaga bencana di wilayah yang sering mengalami banjir. Salah satunya di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Direktur jenderal Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, Andi ZA Dulung, mengatakan upaya menghadirkan kampung siaga bencana ini dirasa sangat perlu.
Hadirnya kampung siaga bencana ini, kata dia, sebagai bagian konsep preventif mengatasi bencana yang sering melanda pemukiman warga di Baleendah. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana sangatlah penting, mulai dari tahap kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pasca bencana, masyarakat harus siap dan terdepan dalam kegiatan penanggulangan bencana.
''Sekarang ini memang belum ada. Semoga tahun depan, insya allah sudah ada,'' kata Andi dalam perbincangannya kepada Republika di Jakarta.
Andi mengatakan, upaya preventif ini menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah yang setiap tahun selalu berulang dialami warga setempat. Untuk jangka panjang, ia menilai, relokasi warga dari pemukiman tersebut bisa menjadi solusi.
''Persoalan Baleendah ini kan sudah langganan bencana. Kelihatannya untuk Baleendah ini perlu ada solusi jangka panjang dan jangka pendek. Untuk jangka panjang adalah relokasi atau ada penyelesaian secara rekayasa,'' katanya.
Namun untuk melakukan relokasi, kata Andi, bukanlah hal yang mudah. Selain itu, sambungnya, solusi tersebut juga bukan menjadi domain tugas dari Kementerian Sosial. ''Tapi kalau melihat kontur yang ada di sana, relokasi dengan menjauhkan orang dari bencana bisa menjadi sebuah pilihan.''
Lantas sebagai domain dari tugas kementerian sosial, kata Andi, yang bisa dilakukan adalah memberikan sosialisasi kepada warga yang wilayahnya tertimpa musibah bencana alam.
''Sekarang ini, eranya bukan lagi bagaimana kita beraksi saat terjadi bencana atau tanggap darurat. Tapi yang dibutuhkan sekarang adalah preventif sehingga ketika terjadi bencana kerugian yang ditimbulkan bisa minimal,'' ujarnya.