Kamis 22 Nov 2012 09:23 WIB

Longsor, KRL CL Khusus Wanita tak Beroperasi

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Djibril Muhammad
Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Imbas dari longsor yang terjadi pada Rabu (21/11) sore kemarin di KM 45 Lintas Bojong Gede-Cilebut menyebabkan tidak ada kereta yang beroperasi dari Stasiun Bogor pada hari ini, Kamis (22/11). Stasiun yang melayani perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) //Commuter Line// (CL) hanya dari dan sampai Stasiun Bojong Gede.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun menonaktifkan KRL CL khusus wanita selama proses perbaikan rel. "Satu rangkaian KRL Khusus wanita tidak diberlakukan, menjadi kereta reguler dulu," ujar Manager Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek, Eva Chairunisa kepada Republika.

Ia menambahkan, jika tidak ada kendala cuaca dan kondisi dilapangan memungkinkan, perbaikan akan diusahakan selama dua hari. "Jika tidak ada kendala seperti hujan lagi kan kondisinya akan sulit," ujarnya.

Longsoran tanah di lokasi kejadian amblas hingga kedalaman 200 meter. Hal ini menyebabkan rel kereta tergantung sekitar 75 meter dari permukaan tanah.

Akibat tanah longsor tersebut, empat buah tiang listrik aliran atas kereta ikut jatuh ke jurang sedalam 30 meter di antara lokasi longsoran Stasiun Cilebut - Bojonggede. Selain itu, sistem persinyalan lintas Citayam - Bojonggede pun sempat masih mengalami gangguan sehingga perjalanan KRL mengalami antrean. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement