Rabu 21 Nov 2012 16:16 WIB

Pasca-Idul Adha, Daging Sapi Naik Dua Kali

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
Pedagang kembali berjualan daging sapi di los penjualan daging Pasar Senen, Jakarta, Senin (19/11).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pedagang kembali berjualan daging sapi di los penjualan daging Pasar Senen, Jakarta, Senin (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Harga daging sapi di pasar Wates, Kulonprogo mengalami kenaikan sekitar Rp 10 ribu per kilogramnya. Diduga kenaikan harga ini dipicu stok sapi yang langka karena untuk kurban Idul Adha. "Semula per kilogramnya, Rp 80 ribu, kini menjadi Rp 90 ribu," kata Maman, pedagang daging sapi di Pasar Wates, Rabu (21/11).

Dijelaskan Maman, dirinya dan pedagang lain tidak berani kulakan daging dalam jumlah banyak. Mereka khawatir harga akan anjlog sehingga bisa merugi.

Kenaikan daging sapi, lanjut Ny Maman, sudah terjadi setelah Idul Adha. Pertama akhir Oktober lalu dari Rp 76 ribu menjadi Rp 80 ribu. Kemudian tanggal 14 November naik lagi dari Rp 80 ribu menjadi Rp 90 ribu.

Akibat kenaikan ini keuntungan pedagang menurun, kerena tidak berani kulakan dalam jumlah banyak. Ia mengaku hanya bisa menjual 50 kilogram per hari, padahal pada hari biasa bisa menjual 100 kilogram. 

Penjualan daging hanya untuk melayani para pelanggannya, pedagang bakso. Sebab di bulan  Muharram atau Suro tidak ada orang mempunyai gawe atau hajatan. Sehingga permintaan akan daging sapi relatif kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement