Rabu 21 Nov 2012 15:22 WIB

Permasalahan Daging Sapi tak Terkait Supply and Demand

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Hazliansyah
Daging sapi (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menilai permasalahan kelangkaan dan tingginya harga daging sapi yang terjadi akhir-akhir ini tidak ada kaitannya dengan supply and demand. 

Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, mengatakan permasalahan yang terjadi karena ekspektasi semua pihak yang memiliki kaitan dengan mata rantai perdagangan daging sapi. Dalam hal ini antara lain peternak, distributor hingga pedagang. 

"Semua mengharapkan harga tinggi jelang akhir tahun (demi memperoleh keuntungan)," kata Rusman kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (21/11).

Lebih lanjut Rusman mengatakan, permasalahan daging sapi yang terjadi beberapa hari terakhir ini tidak sampai meresahkan konsumen. Ini tak lepas dari sifat keberadaan daging sapi yang cenderung elastis, dalam artian bisa digantikan oleh sumber protein hewani lainnya seperti ayam maupun ikan.

Namun Rusman membenarkan jika kondisi saat ini belum kembali ke titik normal. Ini ditandai oleh masih tingginya harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional. Meski begitu, Rusman meyakini kondisi ini akan segera membaik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement