Rabu 21 Nov 2012 12:49 WIB

Putri Kerajaan Thailand Kelilingi Candi Borobudur

KUNJUNGAN PUTRI KERAJAAN. Putri Kerajaan Thailand, Maha Chakri Sirindhorn (kiri) mencatat kisah cerita yang ada pada relief Candi Borobudur ketika berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah, Rabu (21/11).
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
KUNJUNGAN PUTRI KERAJAAN. Putri Kerajaan Thailand, Maha Chakri Sirindhorn (kiri) mencatat kisah cerita yang ada pada relief Candi Borobudur ketika berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah, Rabu (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Putri Kerajaan Thailand Maha Chakri Sirindhorn mengunjungi Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (21/11).

Putri Kerajaan Thailand tiba di pelataran Candi Borobudur sekitar pukul 08.00 WIB disambut antara lain Sekda Pemprov Jateng Hadi Prabowo, Bupati Magelang Singgih Sanyoto, Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Purnomo Prasetjo, dan Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo.

Setelah mengenakan kain batik, Sirindhorn beserta rombongan langsung naik dari pintu timur candi peninggalan wangsa Syailendra tersebut.

Sirindhorn kemudian berkeliling candi dan mendapat penjelasan dari petugas Balai Konservasi Borobudur, Panggah Ardiyansyah.

Panggah mengatakan, Putri Sirindhorn berada di Candi Borobudur sekitar 1,5 jam. Dia lebih banyak bertanya, bagaimana cerita yang terdapat dalam ornamen Candi Borobudur.

"Berhubung Putri Sirindhorn lulusan arkeologi, maka sangat tertarik dengan Candi Borobudur. Beliau bertanya apa saja yang ada di Candi Borobudur, tentang patung Buddha, dan relief," katanya.

Menurut Panggah, Putri Thailand itu tampak sangat senang berkunjung ke Candi Borobudur.

Ia mengatakan, Putri Sirindhorn sangat menikmati saat melihat relief yang ada di Candi Borobudur, cerita tentang Buddha dan cerita tentang jataka atau reinkarnasi binatang.

Ketika melihat foto-foto Candi Borobudur terdampak erupsi Merapi, dia juga sangat tertarik tentang cara membersihkan candi dan melihat fakta membersihkannya tidak menggunakan alat dari besi, tetapi dengan bahan plastik dan kayu sehingga tidak merusak batu.

"Beliau seorang Buddhis dan juga seorang arkeolog sehingga sangat senang berkunjung ke candi Buddha," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement