REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Ratusan siswa SD Cahaya Nur Kudus, Jawa Tengah, Rabu (21/11), menggelar doa bersama untuk aksi keprihatinan atas penyerangan tentara Israel terhadap warga Palestina.
Aksi doa bersama tersebut diikuti 404 siswa dari kelas I hingga kelas VI, serta enam karyawan dan 18 guru.
Doa bersama yang dimulai sekitar pukul 07.30 WIB di halaman sekolah, dilakukan sebelum jam pelajaran dimulai yang dipimpin Kepala SD Cahaya Nur Sri Lestari Yohanita.
Menurut Kepala SD Cahaya Nur Sri Lestari Yohanita, di Kudus, kegiatan ini bertujuan mengajak siswa untuk berempati dengan peristiwa perang yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.
Ia juga berharap, para siswa memiliki rasa kesetiakawanan dan toleransi antarsesama. "Dengan doa bersama ini, mudah-mudahan warga Palestina diberi keselamatan, terutama anak dan aksi serangan di Gaza bisa dihentikan," ujarnya.
Akibat perang tersebut, katanya, anak usia sekolah di Palestina dipastikan tidak bisa menjalankan aktivitas belajar mengajar dengan lancar.
Hal tersebut, kata Lestari, dapat mengancam masa depan anak di Palestina akan semakin suram, karena negaranya yang hancur akibat perang tentunya butuh waktu yang lama untuk memulihkannya kembali.
Ia berharap, peperangan yang terjadi di Jalur Gaza bisa dihentikan dan tercipta perdamaian, termasuk perdamaian di dunia karena perang menimbulkan banyak korban jiwa dan penderitaan sejumlah pihak.
Usai menggelar doa bersama, para siswa kembali beraktivitas seperti semula mengikuti kegiatan belajar mengajar.