REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kehormatan (BK) DPR menerima dua nama tambahan oknum DPR yang diduga memeras BUMN. Dua nama tambahan diterima BK DPR usai menerima tiga pimpinan direksi BUMN: PT Merpati Nusantara Airlines, PT Garam, dan PT PAL.
"Direksi BUMN melengkapi laporan yang didrop Pak Dahlan Iskan," kata Ketua Badan Kehormatan DPR, M. Prakosa kepada wartawan, di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/11).
Prakosa menyatakan sekarang BK DPR mengantongi tujuh nama oknum DPR pemeras BUMN. Namun begitu dia enggan mengungkap nama oknum DPR yang diduga memeras BUMN. Seperti halnya laporan Menteri BUMN, Dahlan Iskan ke DPR, laporan direksi BUMN ke BK juga tidak disertai bukti.
Kendati tak memiliki bukti, BK tetap akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan direksi BUMN. Prakosa mengatakan ketiga pimpinan direksi menyatakan punya bukti untuk mempertanggungjawabkan laporan mereka ke BK DPR hari ini. Bukti itu berupa pesan singkat dan telepon.
"PT PAL mengatakan ada SMS ke Dirut dan Direktur keuangan. Mereka mengatakan kalau BK memerlukan bisa dibawa," kata Prakosa.