Selasa 20 Nov 2012 20:43 WIB

'Ketimbang Bangun Enam Ruas Tol Dalkot, Mending Perbaiki Busway'

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
Antusiasme warga dalam memanfaatkan program Busway Gratis Sehari terlihat di Halte Bus TransJakarta Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Ahad (26/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Antusiasme warga dalam memanfaatkan program Busway Gratis Sehari terlihat di Halte Bus TransJakarta Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Ahad (26/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Realisasi rencana proyek pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota (dalkot) pada tahun depan yang akan dilakukan pemerintah bersama pihak swasta dinilai kontraproduktif. Pembangunan yang diproyeksikan untuk mengurangi kemacetan di ibu kota tersebut juga dinilai hanya buang-buang uang semata.

Sebab, anggaran yang disediakan adalah sebesar Rp 40 miliar lebih. Menurut Direktur Program dari Ruang Jakarta (Rujak) Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja anggaran pembangunan enam ruas tol tersebut dinilai tidak wajar. 

Lebih baik, lanjut dia, anggaran tersebut dikonsentrasikan untuk membenahi transportasi umum di Jakarta. Dari dana tersebut sebenarnya mampu memperbaiki pelayanan Transjakarta tiga kali lipat lebih baik dari saat ini. Bahkan, masih ada sisa. 

Sisanya ini, ia melanjutkan, bahkan masih bisa digunakan untuk pembangunan dua jalur mass rapid transit (MRT) lagi. "Setahu saya untuk perbaiki busway sekitar Rp 3 triliun," ujar Elisa di Jakarta, Selasa (20/11). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement