Selasa 20 Nov 2012 20:06 WIB

Polri: Paket Bom di Surakarta Sasar Polisi

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Djibril Muhammad
Ilustrasi Bom Rakitan
Ilustrasi Bom Rakitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temuan paket rangkaian bom rakitan di halaman Polsek Pasar Kliwon, Surakarta menjadi indikasi adanya upaya menjadikan aparat polisi sebagai target. Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Selasa (20/11). 

"Ini merupakan upaya menargetkan petugas di satuan terkecil atau Polsek," katanya kepada wartawan di Mabes Polri. 

Sebagai respon atas adanya ancaman teror, Polri kembali mengingatkan jajarannya di berbagai tingakat kesatuan agar meningkatkan kewaspadaan. Polisi diimbau jangan sampai lengah terhadap masyarakat yang mendatangi Polsek. 

Polisi juga menduga bom rakitan memiliki kaitan dengan jaringan teroris di Solo. Sebab hingga kini masih ada dua pelaku yang buron.  

Bom rakitan berisi tabung gas tiga kilogram ditemukan di halaman dalam sebelah barat Polsek Pasar Kliwon, Surakarta, Selasa dini hari (20/11) sekitar pukul 03.45 WIB. Seorang pedagang warung makan Tarmo mencurigai sebuah bungkusan plastik hitam. Tarmo yang curiga kemudian menghubungi petugas Polsek tersebut, Bambang Subositu. Petugas kemudian menghubungi tim penjinak bom. 

Saat dilakukan penguraian, terdapat rangkaian kabel, baterai dan black powder. Rangkaian tersebut berada terpisah dari tabung Elpiji. Material bom telah diamankan tim Puslabfor untuk mengetahui kandungannya. Sedangkan tim Inafis melakukan olah tempat kejadian perkara. 

Mengenai rangkaian bom yang terpisah dari tabung gas, Boy melanjutkan, tabung diduga dapat digunakan sebagai pemicu agar daya ledaknya semakin tinggi. Pelaku diduga ingin menghubungkan tabung gas dengan rangkaian kabel di luarnya. Namun, belum ada kepastian mengenai jenis ledakan, apakah low atau high explosive. Petugas juga masih memburu pelaku. Sementara, di lingkungan sekitar Polsek tidak ditemukan kamera CCTV. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement