REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri BUMN Dahlan Iskan mengancam segera menutup perusahaan yang terus merugi dan sulit untuk memperbaiki kinerja.
"Tidak perduli, apakah Merpati (PT Merpati Nusantara Airlines) maupun PT Kertas Leces, kalau memang perusahaan tidak jalan (usaha tidak berkembang dan terus merugi--red) sebaiknya dibubarkan saja," kata Dahlan di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.
Menurut Dahlan, langkah untuk melikuidasi perusahaan plat merah merupakan bagian dari program restrukturisasi usaha yang dilakukan Kementerian BUMN.
"Selain itu, kami juga sedang mengevaluasi untuk menutup anak-anak usaha milik BUMN yang dalam operasionalnya membebani induk usaha," ujarnya.
Dahlan menuturkan, langkah melikuidasi BUMN didasarkan pada beberapa faktor antara lain perusahaan yang bersangkutan tidak strategis, bidang usahanya sudah dijalankan swasta, membenani anggaran negara, dan tidak memiliki prospek bisnis di masa datang.
Terkait sejumlah BUMN yang mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN), Dahlan menuturkan juga akan meninjau kembali apakah layak untuk mendapatkan suntikan dana dari APBN atau tidak.
Merpati merupakan salah satu BUMN yang telah mendapatkan suntikan modal, sedangkan Leces sedang diupayakan untuk memperoleh PMN.
"Leces sudah dua tahun diusulkan untuk dapat PMN, namun apakah ada jaminan akan tetap hidup? Soalnya sudah sudah dapat tapi juga tidak jalan," tegas Dahlan.
Ditambahkannya, kalau satu BUMN sudah disuntik, tapi kinerja tidak membaik juga, perusahaan semacam ini yang akan dikubur.
Meski demikian, mantan Dirut PT PLN ini menuturkan ada juga sejumlah BUMN yang tidak memperoleh suntikan dana, namun mampu lolos dari likuidasi setelah mengalami pergantian direksi dan mampu mengelola perusahaan dengan baik.
Ia mencontohkan, BUMN tersebut yang sedang mengalami kebangkitan seperti PT Djakarta Lloyd, PT Dok Kodja Bahari, dan PT Indutri Kapal Indonesia (IKI).
"BUMN ini sekarang dipimpin oleh direktur utama yang bekerja keras, banyak akal, dan tidak aneh-aneh. BUMN ini tanpa PMN juga sudah mulai berkembang," ujarnya.
Dahlan juga berharap, kertas Leces yang dipimpin dirutnya sekarang akan mampu membalikkan keadaan dari saat ini pada posisi negatif.
"Saya yakin tanpa PMN, Leces di tangan dirut barunya (Budi Kusmarwoto) akan bisa hidup. Ini hanya persoalan manajemen," ujarnya.