Selasa 20 Nov 2012 12:00 WIB

Rokhmin Dahuri: Jakarta Berhutang ke Jawa Barat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Hafidz Muftisany
Rokhmin Dahuri
Rokhmin Dahuri

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penanganan banjir tidak bisa sendirian diatasi oleh Jakarta. Sebagai solusi jangka panjang, perlu usaha preventif atau pencegahan yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta dengan menggandeng Jawa Barat sebagai mitra penolong.

Pertemuan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan beberapa waktu lalu tengah membahas usaha tersebut dengan sepakat membuat waduk di Ciawi. Waduk yang sekira dapat menampung air dari Katulampa hingga 600 ribu liter ini tentu akan menghilangkan area berhektar-hektar di Ciawi.

"Ada harga yang harus Jakarta bayar kepada Jawa Barat," ujar Rokhmin Dahuri, Penasehat Gubernur Bidang Maritim kepada Republika, Senin (19/11) malam.

Seiring dengan upaya Jawa Barat membantu Jakarta mengatasi banjir, Ahmad Heryawan tetap tak boleh melupakan pergerakan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut karena lahannya yang terpakai.

"Jika saya menjadi Gubernur Jawa Barat, saya harus menghadapi opportunity cost karena lahan saya digunakan untuk membantu orang lain, sementara rakyat saya pun harus sejahtera" kata Rokhmin menganalogikan. Ia mengatakan, tidak bisa Jakarta begitu saja mengambil area untuk keuntungan wilayahnya tanpa memikirkan Jawa Barat.

Sama halnya seperti daerah Puncak, Bogor yang tak bisa disalahkan jika masyarakatnya ingin menggeliatkan ekonomi di sana dengan pembangunan. Ekonomi di sana berkembang tentu dengan mengikis sedikit demi sedikit lahan konservasi yang artinya daerah sekitarnya terancam, terlebih Jakarta.

"Jakarta tentu akan berkurang daerah resapan airnya sehingga bisa membuat Jakarta lebih kebanjiran," kata Rokhmin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement