REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) Linda Megawati, merasa difitnah dan terpukul inisial namanya dilaporkan Dahlan Iskan ke Badan Kehormatan DPR terkait dugaan pemerasan Badan Usaha Milik Negara.
"Apa salah saya, kenapa difitnah demikian? Keluarga dan rekan-rekan merasa tidak percaya dengan tuduhan demikian," kata anggota komisi XI DPR Linda Megawati ketika ditanya wartawan di DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/11).
Diberitakan media massa, inisial LM termasuk ke dalam laporan Dahlan Iskan tentang anggota DPR yang diduga "memeras" BUMN, yang disampaikannya kepada BK DPR beberapa waktu lalu.
Laporan Dahlan Iskan itu terkait dengan pertemuan anggota DPR dari Komisi XI bersama Dirut PT Merpati Rudy Setyo Purnomo tentang PMN Merpati. Pertemuan itu dilaksanakan di ruang kerja Ketua Komisi XI.
Linda menjelaskan pada saat adanya pertemuan dirinya terlambat hadir, rapat sudah selesai, sehingga tidak mengetahui apa-apa soal pembicaraan di pertemuan tersebut.
"Waktu itu saya datang ke ruang komisi XI hendak mengikuti rapat, tetapi ternyata ruangan sudah kosong. Lalu saya menengok ke ruangan pimpinan, di sana ada Ketua Panja Merpati Zulkieflimansyah, Achsanul Qosasi, dan Dirut Merpati Rudy Setyo Purnomo, serta beberapa orang lainnya. Kemudian Pak Zulkieflimansyah dan Achsanul Qosasi mengatakan kepada saya bahwa rapat sudah selesai dan untuk membantu negara kita sudah setujui PMN Merpati. Lantas, saya pun pulang," kata Linda.
Pencantuman inisial LM dalam laporan Dahlan Iskan ke BK DPR, membuat Linda Megawati merasa difitnah. Karena itu, Linda meminta Dahlan Iskan lebih bijak.
"Saya berharap Pak Dahlan Iskan tidak gegabah mencantumkan inisial seseorang dan mohon dikaji ulang. Saya tahu Pak Dahlan orang yang bijak dan beragama," katanya.
Linda mengaku sangat terpukul dengan laporan itu, keluarga saya juga merasa tertekan dan banyak konstituen saya di Dapil merasa terkejut.