Kamis 15 Nov 2012 11:30 WIB

SBII: Perbaiki Akidah, Buruh Jangan Cuma Kejar Upah

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Aliansi buruh se-DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (13/11). (Adhi Wicaksono)
Aliansi buruh se-DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (13/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Serikat Buruh Islam Indonesia (SBII) menghimbau para buruh jangan hanya mengejar kenaikan upah minimum semata. Perbaikan aqidah tak kalah penting dari sekadar mengejar materi.

"Akhlak para buruh saat ini mulai menurun, yang dituntut hanya material semata," ujar Ketua Umum Serikat Buruh Islam Indonesia (SBII), Askodar, di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Kamis (15/11).

Selama ini, kata Askodar, SBII tidak melakukan aksi seperti yang dilakukan serikat buruh lain. "Yang penting bagi kami adalah bagaimana menumbuhkan akidah," ucapnya.

Menurut dia berapapun upah yang diberi perusahaan akan dirasa kurang bila buruh tidak memperbaiki akhlaknya. "Jangan hanya lahir yang diperjuangkan tapi batinnya juga," katanya.

Dia yakin perbaikan kesejahteraan buruh muslim di Indonesia tidaklah semata harus dilakukan dengan perubahan upah buruh dan lainnya. Perubahan upah buruh memang menjadi salah satu faktor terpenting dalam menningkatkan kesejahteraan buruh. Namun persoalan upah buruh tidak bisa diselesaikan secara sederhana semata.

Oleh karena itu, SBII menghimbau kepada perusahaan untuk menata kembali mesjid-mesjid di tempatnya.  "Harus ada mesjid untuk kegiatan agama di kalangan buruh sehingga binaan agama bisa dikembalikan sbagaimana mestinya," ujar Askodar.

Kepada pengusaha, tak banyak yang diinginkan SBII. "Berilah upah sebelum keringat buruh kering," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement