Rabu 14 Nov 2012 23:01 WIB

Pendaki Diimbau tak Mendaki Puncak Merapi

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Dewi Mardiani
Gunung Merapi
Foto: arrosyadi.wordpress.com
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Polsek Selo, Boyolali, Jawa Tengah, mulai siaga begitu memasuki malam pergantian Tahun Jawa, 1 Suro. Sedikitnya 15 personil disiagakan untuk mengamankan pejalan kaki ataupun warga yang melakukan upacara adat Tirakatan di puncak Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Peringatan sejak dini dilakukan, guna menghindari kejadian yang tak diinginkan. Petugas meminta dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mendaki hingga ke puncak gunung. Hal ini mengingat kondisi kedua puncak gunung tersebut yang masih labil, rawan longsor, dan antisipasi keracunan gas sulfatara.

Kapolsek Selo, AKP Suparma, meminta masyarakat untuk tidak mendaki ke puncak Gunung Merapi. Meski begitu, pihaknya tetap berharap untuk sementara masyarakat tidak melakukan pendakian ke Gunung Merapi. Namun, pihaknya sama sekali tidak mempunyai kewenangan untuk melarang masyarakat melakukan pendakian ke Merapi.

“Harapannya, tidak ada yang mendaki ke puncak Merapi. Sebaiknya begitu, demi keselamatan pendaki. Tapi, itu bukan kewenanagan kita untuk melarangnya,” ujar Suparma saat ditemui di Mapolsek setempat, Rabu (14/11).

Menurut Suparma, kewenangan untuk melarang pendakian ada pada Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM). Pendaki yang hendak ke Gunung Merapi mestinya meminta ijin ke BTNGM, baru kemudian memberitahu ke Polsek. Diakui, selama ini banyak pendaki yang tidak melapor ke Polsek. Namun, kebanyakan langsung ke Base Camp.

“Hingga saat ini, belum ada pemberitahuan dari BTNGM terkait pendakian ke Merapi, kita hanya waspada saja,” tandas Suparma.

Untuk mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan, pihaknya sudah memasang papan imbauan kepada pendaki di pintu masuk New Selo. Diprediksi, malam 1 Suro jumlah pendaki akan mengalami peningkatan pengunjung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement