REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengungkapkan pembangunan enam ruas tol harus memenuhi kriteria. Yaitu untuk memberi fasilitas transportasi massal.
Jokowi masih belum memberikan ketegasan soal rencana Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membangun enam ruas tol lingkar dalam. Sebab, kata Jokowi, pihaknya belum mengetahui secara pasti rencana pembangunan tol tersebut. Namun, mantan Walikota Solo tersebut menegaskan pihaknya 100 persen pro dengan transportasi massal.
"Saya belum ngomong setuju dan tidak setuju itu karena saya belum diberi penjelasan secara detail," kata Jokowi di Kementerian PU, Rabu (14/11).
Jokowi menambahkan, pihaknya akan meminta penjelasan detai dulu terkait enam ruas tol. Seperti apa itu enam ruas tol, gunanya untuk apa, dan memberikan fasilitas pada moda transprtasi apa.
Jokowi enggan memberi ketegasan soal menolak atau menerima enam ruas tol karena kuatir salah keputusan. Kalau sudah memberikan keputusan menolak padahal tol itu elevated dengan bus, justru akan merugikan transportasi massal.
Menurut Jokowi, pihaknya akan menolak pembangunan 6 ruas tol kalau hanya untuk memberikan fasilitas pada mobil saja. Pasalnya, hal itu justru akan menambah jumlah mobil di Jakarta. Padahal kebutuhan utama di Jakarta adalah transportasi massal.
"Mestinya fasilitas itu diberikan kepada seluruh pengguna, yaitu masyarakat," tambah Jokowi.