Selasa 13 Nov 2012 07:04 WIB

Warga Curiga dengan Aktivitas Pondok

Penggerebekan terduga teroris oleh polisi (ilustrasi).
Foto: Republika/Muhammad Deffa
Penggerebekan terduga teroris oleh polisi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK --  Kepolisian membawa sekitar 50 orang penghuni Pondok Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa dini hari, ke Markas Polres Nganjuk. Polisi menduga mereka terlibat jaringan teroris.

Sejumlah tetangga mengaku mencurigai aktivitas di pondok tersebut. Mereka sering terlihat melakukan latihan bela diri, bahkan kegiatan itu dilakukan pada malam hari.

"Mereka sering latihan bela diri, bahkan mereka mempunyai lapangan mirip untuk latihan militer di belakang pondok. Kami curiga, mereka adalah jaringan teroris," kata Maryono, salah seorang tetangga.

Ia juga menyebut, rata-rata usia santri yang ada di pondok yang lebih dari satu tahun berdiri itu masih belasan tahun, masih pelajar setingkat SMP atau SMA yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Banyuwangi, Pasuruan, Ambon, dan daerah lainnya.

Sementara itu, pengasuh pondok yang diketahui bernama Nasiruddin Ahmad alias Landung Tri Bawono (34) membantah tudingan jika ia terlibat jaringan terorisme. Selama ini, ia mengajarkan kegiatan pengajian saja.

"Kami tidak mengajarkan gerakan terorisme, namun hanya ilmu agama seperti pesantren umumnya. Selain itu, kami juga mengajarkan ilmu beladiri," ujar Nasiruidin.

Sementara itu, polisi sampai saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan tidak membolehkan warga maupun jurnalis untuk mendekati lokasi kejadian.

Namun, dari sejumlah informasi yang didapat, polisi mendapati buku-buku tentang jihad yang banyak ditemukan di pondok tersebut. Polisi juga mendapati sejumlah senapan angin di tempat tersebut.

Sampai saat ini, belum ada yang bisa dikonfirmasi dari petugas kepolisian setempat. Mereka masih tutup mulut tentang dugaan jaringan teroris yang ada di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement