Senin 12 Nov 2012 18:40 WIB

Wabup Bintan: Drone Jatuh Belum Tentu Milik Asing

Drone (ilustrasi)
Foto: DEFENCE IMAGES
Drone (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Wakil Bupati Bintan, Khazalik menyatakan, pesawat tanpa awak yang jatuh di perairan Pulau Pucung, Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kepulauan Riau belum tentu milik asing.

"Belum tentu milik asing, dan belum tentu pula pesawat itu dipergunakan untuk kepentingan tertentu yang membahayakan keamanan daerah," ungkapnya di Tanjungpinang, Senin (12/11).

Menurut dia, pesawat tanpa awak itu seperti mainan. Namun terbuka kemungkinan itu dikendalikan untuk kepentingan tertentu.

"Tetapi logikanya jika pesawat itu merupakan pesawat pengintai milik asing, tentunya bangkai pesawat itu tidak akan dibiarkan oleh pemiliknya," ungkapnya.

Khazalik mengatakan, pemerintah hingga sekarang masih menunggu hasil penyelidikan TNI AU. Bangkai pesawat yang ditemukan Mukhri, nelayan di Pulau Pucung itu sudah dievakuasi anggota TNI AU. "Tentu TNI AU yang lebih tahu persoalan itu. Kami tidak ingin menduga-duga," ujarnya.

Badan pesawat tersebut berwarna merah sepanjang 2,5 meter dan sayap pesawat berwarna kuning lebar 2 meter. Di badan pesawat terdapat tulisan "Banshee" dengan nomor 5498 dan di ekor pesawat terdapat tulisan "Meggitt".

Selain itu juga terdapat perasut berwarna orange yang keluar dari badan pesawat, diduga parasut tersebut keluar setelah pesawat terhempas di laut.

Sementara Kapolsek Gunung Kijang, AKP Butar Butar, mengatakan, sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku kehilangan pesawat tanpa awak ini.

Pesawat tersebut diamankan di Polsek Gungung Kijang setelah diantar oleh Mukhri, yang menemukannya terapung di perairan Pulau Pucung, Berakit, sekitar pukul 06.00 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement