Senin 12 Nov 2012 10:56 WIB

Status Gunung Lokon Masih Siaga

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Dewi Mardiani
Seorang petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) mengamati aktifitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara. Pengukuran tersebut untuk mengetahui kandungan sulfur dalam udara akibat letusan Gunung Lokon.
Foto: Antara/Basrul Haq
Seorang petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) mengamati aktifitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara. Pengukuran tersebut untuk mengetahui kandungan sulfur dalam udara akibat letusan Gunung Lokon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Lokon masih berstatus siaga (level III). Meski begitu, warga sekitar masih belum diimbau mengungsi. "Tidak perlu mengungsi, hanya jaraknya saja kami batasi 2,5 kilometer," kata Kepala PVMBG, Surono, Senin (12/11).

Pihaknya belum bisa memprediksi sampai kapan status siaga tersebut. "Kita ikuti saja nanti perkembangannya," ujarnya. Namun hari ini, kata Surono, Gunung Lokon tidak menunjukkan stabilitas seperti kemarin.

Gunung Lokon telah meletus sekitar pukul 13:43 WITA pada Ahad (11/11). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ketinggian kolom abu letusan 600 meter dari Kawah Tompaluan, tertiup angin ke arah Utara. "Suara dentuman terdengar hingga Pos Gunung Lokon/Gunung Mahawu yang berjarak 6 kilometer dari Kawah Tompaluan," ucapnya.

Sutopo berujar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara dan BPBD Kota Tomohon berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan antisipasi yang diperlukan. 

Gunung Lokon ditetapkan berstatus Awas pada 10 Juli. Letusan pertama terjadi pada 14 Juli, dan turun Siaga 24 Juli 2011. "Hingga kini Lokon sering meletus dan belum stabil, namun tidak ada korban jiwa," ujarnya. Sebelumnya terjadi peningkatan aktivitas Gunung Lokon sejak 11 Nov pukul 00.00 hingga 12.00 WITA.

Secara visual terlihat asap dari Kawah Tompaluan tampak putih tipis  sedang, tinggi 25 hingga 200 meter. "Tercatat 30 kali gempa Vulkanik dalam, 142 kali gempa Vulkanik dangkal, delapan kali gempa Hembusan, dan getaran tremor menerus amplituda maksimum dua milimeter," jelas Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement