Ahad 11 Nov 2012 15:01 WIB

Indonesia Minim Pasokan Madu

Rep: Friska Yolanda/ Red: Dewi Mardiani
Madu bisa menjadi pengganti gula dalam resep (ilustrasi)
Madu bisa menjadi pengganti gula dalam resep (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Indonesia kekurangan pasokan madu. Setiap tahunnya, Indonesia hanya mampu menghasilkan 10-15 ton madu. Padahal kebutuhan madu Indonesia mencapai 50 ton per tahun.

"Sisanya masih mengimpor," ujar Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, dalam sambutannya pada penanaman pohon di Sekolah Tinggi Teknologi Sumbawa (STTS), Ahad (11/11).

Madu hutan baru hanya dihasilkan oleh daerah Koridor 6, yaitu wilayah Nusa Tenggara. Sumbawa merupakan pemasok madu hutan terbesar di Indonesia dan bertani madu telah menjadi tradisi di wilayah ini.

Produk ini merupakan salah satu produk unggulan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Budidaya ini harus dikembangkan untuk meningkatkan produksi nasional dan mengurangi impor.

Pemerintah sangat mendukung kegiatan yang akan meningkatkan produksi madu hutan Sumbawa. Diharapkan madu hutan Sumbawa dapat menyumbang separo kebutuhan madu di Indonesia.

Berdirinya STTS di Kabupaten Sumbawa diharapkan dapat membantu peningkatan kualitas produksi madu hutan Sumbawa. STTS dapat mengadakan riset untuk pengembangan madu hutan Sumbawa di masa depan.

Madu hutan yang berasal dari Sumbawa dikelola oleh Yayasan Jaringan Madu Sumbawa yang berpusat di Desa Batu Dulang Kecamatan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa. Yayasan ini dibantu oleh corporate responsibility PT Bank Negara Indonesia. Saat ini yayasan telah menghasilkan satu ton madu hutan yang siap diekspor ke Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement