REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Kesekjenan DPR merenovasi ruang kerja anggota DPR dengan nilai proyek Rp 6,2 M ditentang Ketua DPR Marzuki Alie. Pasalnya, renovasi tersebut dianggap tidak perlu dilakukan saat ini.
"Saya minta untuk perbaikan ruang anggota sebaiknya ditunda saja, karena ruang anggota setahun ini nggak perlu direnovasi," ujarnya di Gedung Parlemen Jakarta, Jumat (9/11).
Menurutnya, ruang kerja anggota DPR masih layak digunakan dan tidak perlu direnovasi secepat ini. Terlebih masa kerja anggota periode ini tinggal setahun lagi.
Selain itu, ruang kerja anggotapun jarang digunakan karena sering turun ke dapilnya (daerah pemilihan). Sehingga menurutnya, kalaupun tetap mau direnovasi pada masa periode selanjutnya saja.
"Anggota tinggal setahun ini, sudah merasakan kerja tak enak, ya sudahlah dan juga akan banyak turun ke daerah, untuk apa diperbaiki ruangan," jelasnya.
Untuk itu, dia meminta kesekjenan untuk segera menghentikan proyek lelang yang masih berlangsung hingga saat ini. Meskipun, tender pekerjaan proyek akan segera diumumkan pemenangnya pada minggu ketiga November. "Ya bisa dibatalin kok," kata Marzuki.
Meski begitu, dia menyetujui proyek perbaikan toilet. Karena menurutnya, toilet merupakan fasilitas umum yang tidak hanya digunakan anggota dan staff DPR tapi, juga tamu undangan. "Toilet kalau rusak, diperbaiki karena fasilitas umum, tamu juga akan menggunakan," ungkap politisi Demokrat ini.
Seperti diketahui, DPR hendak melakukan lelang akhir tahun yang melibatkan tiga proyek dengan kebutuhan total kebutuhan dana Rp 8,6 miliar yang berasal dari APBN 2012. Proyek itu terdiri dari perbaikan pagar yang dananya menghabiskan Rp 1 miliar, perbaikan toilet dengan biaya Rp 1,4 miliar, dan perbaikan 192 ruang kerja anggota senilai Rp 6,2 miliar. Pemenang tender diharapkan bisa diumumkan pada minggu ke tiga bulan ini.