REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Kongres Amerika Serikat Jim McDermott mengatakan bahwa Indonesia adalah model negara demokrasi yang baik mengingat Indonesia baru merasakan demokrasi sesungguhnya setelah Reformasi 1998.
"Indonesia merupakan contoh model negara demokrasi yang baik mengingat sebelum tahun 1998 Indonesia masih berada di bawah pemimpin militer," kata McDermott dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Jumat.
McDermott mengatakan, demokrasi bukan sekadar masalah pemilihan presiden yang bebas dan jujur, namun demokrasi yang sesungguhnya adalah perpindahan kekuasaan kepada rakyat.
"Pemilihan presiden secara bebas dan jujur merupakan awal saja, tapi apa yang terjadi dalam masa sebelum dan sesudah pemilihan itu adalah demokrasi yang sesungguhnya," tambah McDermott.
McDermott menambahkan, demokrasi sesungguhnya adalah seberapa besar kekuasaan yang diperbolehkan untuk dimiliki rakyat, dan Indonesia telah memulai hal itu dengan memberikan otonomi bagi tiap-tiap daerah.
"Otonomi daerah merupakan contoh yang sangat baik bagaimana kekuasaan benar-benar diberikan kepada rakyat, dan ini merupakan proses revolusioner yang tidak pernah berhenti," kata McDermott.
Dalam kesempatan tersebut, McDermott mengatakan, Indonesia merupakan contoh yang sempurna untuk dunia karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim dapat menjalankan negara dengan baik.
"Kita bisa melihat bahwa Indonesia bisa menjalankan prinsip kebhinnekaan yang ada dalam negara, dan itu juga merupakan salah satu contoh bagaimana demokrasi bisa dijalankan di Indonesia," kata McDermott.
McDermott hadir dalam Bali Democracy Forum (BDF) V sebagai perwakilan dari Amerika Serikat dalam forum yang dipandang penting bagi negara adidaya tersebut.
BDF V dihadiri oleh 83 negara, angka kepesertaan tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2008 lalu yang hanya diikuti oleh kurang lebih 40 negara.
Dalam BDF V 2012, sebanyak 1243 delegasi dari 83 negara dan organisasi internasional hadir untuk mengikuti forum yang bertemakan Memajukan Demokrasi dalam Taraf Global: Bagaimana Upaya Pemerintah Demokratis Dunia untuk Berkontribusi terhadap Keamanan dan Perdamainan Internasional, Pertumbuhan Ekonomi, serta Penegakan HAM itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, dan Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, menjadi ketua bersama forum demokrasi tahunan yang berlangsung sejak 2008 tersebut.
Forum tersebut juga dihadiri Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, PM Timor Leste Xanana Gusmao, PM Turki Recep Tayyip Erdogan, PM Thailand Yingluck Shinawatra, dan PM Papua Nugini Peter O'Neill.