Jumat 09 Nov 2012 09:52 WIB

Bos PLN Bentuk Pasukan Khusus Tegangan

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Hafidz Muftisany
Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - PT Perusahaan Listrik Negara ternyata memiliki pasukan khusus. Seakan tak mau kalah dengan Densus 88 milik Kepolisian RI guna menangani teroris, PLN membentuk tim khusus untuk menangani persoalan listrik pelanggan.

Bahkan Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengukuhkan 14 tim pasukan baru untuk mengatasi persoalan di listrik bertegangan. Bukan untuk tegangan menengah dan tinggi semata, pasukan ini juga bakal menyelesaikan semua masalah di Gardu Induk PLN.

"Tim ini dilatih untuk melakukan pekerjaan dalam keadaan bertegangan sehingga saat pekerjaan berlangsung pelanggan tak perlu mengalami pemadaman," katanya dalam konvensi Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan, Jumat (9/11). Selain itu, energi listrik yang ada juga mampu diselamatkan sehingga losses ke pelanggan berkurang.

Dari tahun 1993 hingga sekarang, PLN setidaknya memiliki 96 tim khusus tegangan. Mereka tersebar dari Aceh hingga Papua, dengan total 1000 anggota.

Sementara itu, PLN juga mengklaim mampu meminimalisir kecelakaan kerja. Bahkan di 2012, BUMN itu mengaku tak pernah lagi ada kecelakaan kerja yang terjadi (zero accident) pada para karyawan terutama untuk menangani listrik tegangan menengah dan tinggi.

Hal ini diakui Manajer Udiklat Semarang Anton Suranto. "Tingkat kecelakaan terus kita tekan," katanya.

Bukan hanya 2012, ia menuturkan ini juga sudah terjadi sejak lima tahun lalu, tepatnya tahun 2007 lalu. Program pelatihan pada karyawan terus ditingkatkan agar bisa mengatasi persoalan listrik dengan prima.

"Biasanya kecelakaan terjadi karena salah prosedur," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement